Entri Populer

Kamis, 16 September 2010

Proyek 2,5M Diragukan


Bojonegoro-Pelaksanan Anwijzing atas pemasangan jaringan internet dalam proyek Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pemkab Bojonegoro senilai Rp 2,5 miliar (M) menjadi ajang saran peserta dari kontraktor lokal maupun dari luar kota yang mengikuti acara tersebut di tempat parkir Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bojonegoro.
Terbukti saat CV Pratama dari Surabaya selaku konsultan proyek memaparkan tentang dua blok yang hanya berkapasitas 2 MB untuk kebutuhan 27 kantor kecamatan dan 430 kantor desa se Kabupaten Bojonegoro. Sontak penjelasan itu diinterupsi oleh peserta Anwijzing. “Maaf ya, mana mungkin 2 MB untuk dua blok, “ kata Budi salah satu kontraktor.  
Menurutnya, sewa 2 blok dengan sementara bandwithnya hanya 2 MB bakal menggagalkan proyek. “Intinya perlu dipertanyakan perbandingan jumlah alamatnya dan kecilnya bandwith yang ada, mana mungkin pasti lambat. Artinya dua mega dibagi lima ratus titik ketemunya 4 kbps. Tak bisa dibayangkan lambatnya, “ tambah Aryo, kontraktor lainnya.
Iwan selaku pimpinan acara menjawab pertanyaan kedua peserta dengan enteng, proyek yang kali pertamanya di Kabupaten Bojonegoro itu hanya bersifat sementara dnegan kekuatan anggaran yang telah dialokasikan di APBD 2010. “Selanjutnya akan terjadi penambahan pada tahun berikutnya, “ kata Iwan.
Menanggapi proyek TIK tersebut, Ketua Dewan TIK Kabupaten Bojonegoro Yudhi mengatakan kondisi itu semua dikarenakan kekurangan koperatifnya konsultan terhadap program TIK. “Jelasnya pra acara ini belum pernah dilakukan pemaparan pekerjaan baik dengan dewan TIK Kominfo maupun Bupati, “ katanya yang juga diundang dalam acara tersebut.
Dia menegaskan telah terjadi keteledoran dan kecerobohan karena selama penyusunan proyek, Dewan TIK tidak pernah diajak koordinasi dalam membahas rencana proyek. Padahal Dewan TIK bekerja maksimal, bermisi untuk menyelamatkan infrastruktur dari barang berkualitas rendah.
Anggaran yang diajukan ke DPRD sebesar 2,5 M dengan hitungan kwalitas barang bagus dan standarisasi internasional, apabila dimainkan akan banyak komplain dari masyarakat dan DPRD.
“Harapan kami kepada panitia lelang tidak gegabah dalam menetapkan pemenang tender nanti, karena proyek ini adalah program bupati langsung yang diamanatkan melalui Dewan TIK untuk mengawalnya, “ tambah Yudhi. (ani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar