Entri Populer

Senin, 27 September 2010

BENGAWAN SOLO AMBER.TEMBAKAU KELELEP

Bojonegoro - Hampir semua tembakau milik warga yang berada di bantaran bengawan solo di Kabupaten Bojonegoro mulai layu dan mati.

Sebab, kondisi air bengawan solo belakangan ini mulai menunjukkan kenaikan yang signifikan. Sehingga, ketinggian air sudah mulai mencapai bibir bengawan dan mengenai tembakau yang ditanam oleh warga.

Data yang dihimpun di lapangan, Senin (27/9/2010) menyebutkan, jika air bengawan mulai tampak tinggi sejak kemarin sore.

Bahkan, warga yang menggunakan bibir bengawan solo sebagai tempat menanam tembakau jawa itu tidak bisa berbuat banyak.
Diantaranya adalah yang dialami oleh warga di Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Kota Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor dan Kecamatan Baureno.

Rata-rata usia tembakau milik warga tersebut sudah siap panen. Tetapi, warga yang memilih menunggu adanya panas matahari, belakangan ini kesulitan.

"Bagaimana lagi, kami terpaksa merelakannya. Sebab, jika sudah terkena air bengawan solo, maka tidak bisa dilakukan pemanenan," jelas Jarwo, warga Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota.

Dikatakan, selama ini jika musim kemarau tiba, maka masyarakat di bantaran sungai bengawan solo akan melakukan tanam tembakau.

Sebab, dengan menanam tembakau maka bisa memanfaatkan tanah kosong di tepi bengawan solo tersebut. Jika tidak tembakau, biasanya warga juga menanami dengan jenis palawija.

"Pada tahun ini terpaksa kami merugi cukup besar. Sebab, untuk bibit dan juga pupuk harus dibeli dengan mahal," lanjutnya.

Hal senada dikatakan oleh Sri, warga Desa Cangaan, Kecamatan Kanor. Menurutnya, banyak warga yang mempunyai lahan di pinggiran bengawan belum sempat membawa pulang tembakau.

"Jangankan untuk kering rajangan, daun basah saja masih belum diambil sama sekali," jelasnya. (gang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar