Bojonegoro-Sekitar pukul 04.00 WIB tadi pagi, pabrik kayu PT Tirta Flora Makmur di Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (28/9/2010) terbakar hebat.
Akibat kebakaran tersebut, ribuan kubik kayu merbau dan juga jati ludes terbakar. Dan hanya sedikit saja yang bisa dievakuasi oleh para pegawai dengan mobil pengangkut.
Data yang dihimpun di lapangan, menyebutkan, jika kebakaran diketahui pertama oleh pegawai pabrik yang akan membuka gudang.
Awalnya tidak ada yang curiga dengan kondis pabrik yang masih terkunci. Tetapi, pekerja yang tidak diketahui namanya tersebut melihat kepulan asap.
Setelah itu, ia menghubungi aparat kepolisian dan PMK Pemkab Bojonegoro. Selain itu, ia berteriak meminta tolong kepada warga lain dan juga menghubungi para pekerja yang bisa dijangkau.
Kebakaran pertama kali terlihat di gudang pengolahan kayu di bagian belakang pabrik berskala besar tersebut. Sehingga tampak api cepat membesar dan melahap semua yang dilewatinya.
Tak lama setelah itu, satu mobil PMK Pemkab Bojonegoro datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung berusaha memadamkan api yang membesar."Rasanya sulit dipadamkan, sebab hanya satu mobil pemadam saja," kata Fahrudin, salah satu saksi mata di TKP.
Dijelaskan, dengan peralatan seadaanya dan dari sumber air dalam pabrik, beberapa pekerja juga terlihat ikut menyiramkan air ke lokasi yang terbakar.
"Api cepat membesar, karena kondisi kayu yang sudah mengering," sambungnya.
Sementara itu para pejabat teras Polres Bojonegoro mulai datang ke lokasi kebakaran, seperti Wakapolres Kompol Kartono dan juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Kasiyanto.
"Kami masih menyelidiki dugaan kebekaran sementara ini. Belum diketahui, karena kami masih sibuk melakukan pemadaman," lanjutnya.
Akibat kebakaran tersebut, ribuan kubik kayu merbau dan juga jati ludes terbakar. Dan hanya sedikit saja yang bisa dievakuasi oleh para pegawai dengan mobil pengangkut.
Data yang dihimpun di lapangan, menyebutkan, jika kebakaran diketahui pertama oleh pegawai pabrik yang akan membuka gudang.
Awalnya tidak ada yang curiga dengan kondis pabrik yang masih terkunci. Tetapi, pekerja yang tidak diketahui namanya tersebut melihat kepulan asap.
Setelah itu, ia menghubungi aparat kepolisian dan PMK Pemkab Bojonegoro. Selain itu, ia berteriak meminta tolong kepada warga lain dan juga menghubungi para pekerja yang bisa dijangkau.
Kebakaran pertama kali terlihat di gudang pengolahan kayu di bagian belakang pabrik berskala besar tersebut. Sehingga tampak api cepat membesar dan melahap semua yang dilewatinya.
Tak lama setelah itu, satu mobil PMK Pemkab Bojonegoro datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung berusaha memadamkan api yang membesar."Rasanya sulit dipadamkan, sebab hanya satu mobil pemadam saja," kata Fahrudin, salah satu saksi mata di TKP.
Dijelaskan, dengan peralatan seadaanya dan dari sumber air dalam pabrik, beberapa pekerja juga terlihat ikut menyiramkan air ke lokasi yang terbakar.
"Api cepat membesar, karena kondisi kayu yang sudah mengering," sambungnya.
Sementara itu para pejabat teras Polres Bojonegoro mulai datang ke lokasi kebakaran, seperti Wakapolres Kompol Kartono dan juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Kasiyanto.
"Kami masih menyelidiki dugaan kebekaran sementara ini. Belum diketahui, karena kami masih sibuk melakukan pemadaman," lanjutnya.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan juga agar api yang membakar sebagian kayi merbau dan jati tidak merembet serta membesar.
Pantauan dilapangan, Selasa (28/9/2010) menyebutkan, jika setelah diketahui terbakar, beberapa petugas langsung berusaha ikut melakukan evakuasi.
Sebab, kebakaran sebenarnya telah terjadi sebelum jam 04.00 WIB pagi tadi, tetapi baru diketahui pukul 04.00 WIB lebih.
Sehingga, saat diketahui pertama, api sudah membakar dan cukup sulit dipadamkan. Sebab, kebakaran tersebut terjadi di pabrik kayu PT Tirta Flora Makmur di Desa Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, yang tergolong penuh dengan kayu yang rawan terbakar.
Apalagi, saat kebakaran kayu di pabrik tersebut baru saja diproduksi dan telah dikeringkan. Sehingga, saat terkena api akan langsung tersulut dan terbakar.
Banyaknya kayu yang menumpuk sangat menyulitkan belasan pegawai yang sudah sampai di pabrik pada pagi itu, untuk dilakukan evakuasi.
"Bagaimana tidak sulit, jika kondisinya sangat banyak," jelas Rudi, salah seorang pekerja saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).
Dijelaskan, para pekerja menyelamatkan kayu yang masih belum terbakar dan jauh dari api. Sebab, jika semakin dekat, maka tidak mungkin diselamatkan.
"Sebab, suasananya sangat panas dan kobaran api terus membesar," lanjutnya.
Hal senada dikatakan oleh Khanif, pekerja asal Kecamatan Kanor. Ia menjelaskan, jika kondisi pabrik sedang penuh dengan kayu baru.
"Kami kemarin baru saja melakukan pengolahan dan kayu disimpan dan ditumpuk sesuai dengan jenisnya," lanjutnya.
Seperti diketahui, sampai pukul 08.15 WIB, api masih terus berkobar dan belum dikendalikan. Sebab, pabrik yang cukup luas itu menyimpan seribu lebih meter kubik kayu siap jual. [ani]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar