Entri Populer

Jumat, 01 Oktober 2010

Polisi Pastikan Kardus Karbit di Bojonegoro Teror

Bojonegoro  - Ditemukannya kardus berisi karbit yang sebelumnya diduga sebagai bom tersebut benar-benar membuat aparat kepolisian setempat kelabakan.

Bahkan, Kapolres Bojonegoro, AKBP Widodo mengatakan, jika bisa dibilang orang yang menaruh bungkusan berisi karbit di warung perancangan Jl DR Soetomo, Kecamatan Kota Bojonegoro tersebut sengaja meneror.

Data yang dihimpun  di lapangan, Jumat (1/10/2010) menyebutkan, kebingungan aparat kepolisian tampak saat penerjunan satuan anti bahan peledak. "Kita tidak gugup, tetapi itu adalah bukti kesiapan kami," terangnya.

Sebab, segala sesuatu bisa saja terjadi dan jika memang yang berada dalam kardus tersebut bukan karbit, melainkan bom, maka hal itu akan mebahayakan banyak orang. Oleh karena itu, setelah mendapatkan laporan dari pemilik warung, Sumarni (65), petugas kepolisian tidak gegabah dan langsung menghubungi bagian penjinak bom di Kompi 3 Datasemen C Satbrimobda Polda Jatim di Bojonegoro. "Semuanya sesuai dengan prosedur yang ada dan memang kami penuh dengan kehati-hatian," jelas Kapolres Widodo.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres KP3 Perak, Surabaya tersebut menegaskan, sejauh ini pihaknya masih melakukan analisa dan langkah-langkah taktis. "Intinya, kami masih menyelidiki motif orang yang menempatkan kardus yang berisi 25 bungkus karbit tersebut," lanjutnya.

Seperti diketahui, jika warga di Jl DR Soetomo Kota Bojonegoro pagi tadi digegerkan dengan ulah seorang laki-laki yang berusia sekitar 35 tahun sampai 40 tahun.

Orang tersebut membeli rokok yang dibatasi harganya Rp 5.000, dengan menyodorkan uang Rp 10.000 kepada, Sumarni sebagai pemilik warung. Setelah diberi kembalian, orang tersebut kembali ke mobilnya. Seorang tetangga Sumarni melihat, orang misterius yang memakai kaos warna putih dan celana gelap tersebut mengambil kardus warna cokelat dari mobil yang menyerupai pickup tersebut.

Kardus yang akhirnya diketahui berisi karbit itu ditempatkan disudut warung milik Sumarni dan setelah itu ia pergi entah kemana. Ketakutan, akhirnya pemilik warung melapor ke polisi dan lokasi tersebut disterilkan dengan police line oleh petugas kepolisian setempat.[ani]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar