Entri Populer

Sabtu, 16 Oktober 2010

Dipertanyakan Perhargaan yang Diterima Bupati Bojonegoro

Banyaknya penghargaan yang diterima Bupati Bojonegoro, Suyoto dan Pemkab Bojonegoro, dipertanyakan berbagai pihak.

Salah satunya yang lantang menyuarakan tersebut adalah dari DPD KNPI Bojonegoro. Bahkan, KNPI menganggap penghargaan yang diterima Pemkab Bojonegoro tidak sesuai dengan realita yang ada di lapangan.

Data yang dihimpun, Jumat (15/10/2010) menyebutkan, jika bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Bojonegoro ke-333, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menganugerahkan penghargaan atas keberhasilan Bojonegoro dalam menanggulangi pengangguran. Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga dianggap sukses mengajak masyarakat mengikuti gerakan beternak sambil beramal. Salah satu contoh yang diambil adalah, raihan prestasi yang diperoleh kelompok ternak Mekarsari asal Kecamatan Dander.

Sekretaris DPD KNPI Bojonegoro, Donny Bayu Setiawan menjelaskan, dia mempertanyakan ukuran apa yang dipakai penilaian, sehingga Bojonegoro mendapat penghargaan tersebut. "Padahal, yang kami lihat di Kabupaten Bojonegoro angka jumlah pengangguran semakin meningkat," katanya.

Diterangkan, jika banyaknya investasi yang masuk di Bojonegoro belakangan ini, khususnya di sektor migas belum mampu memberikan terobosan bagi lapangan kerja pemuda sekitar. "Apalagi, pemerintah setengah hati dalam memberdayakan dan memperhatikan pemuda yang belum bekerja," terangnya.

Sebenarnya, ia berharap Pemkab Bojonegoro mengambil langkah-langkah riil untuk mengajak pemuda duduk bersama dan membicarakan masalah pengentasan pengangguran. Jangan hanya menerima laporan di atas kertas saja yang disodorkan staf.

"Kami juga masih ingat, beberapa waktu lalu Bupati Bojonegoro juga mendapatkan penghargaan peringkat ke-3 dalam pembangunan infrastruktur jalan," lanjutnya.

Jika mendengar adanya penghargaan tersebut, maka sebagai masyarakat Bojonegoro yang melihat sendiri kondisi jalan-jalan di lapangan, maka banyak yang tertawa. "Kondisi jalan sangat rusak, khususnya di jalur poros kecamatan dan desa," sambungnya.

Hal serupa juga disampaikan LSM Pengkajian dan Jaringan Informasi Untuk Publik (PIJAK) yang diwakili Ketuanya, Cholil. Dikatakan, jika sampai saat ini di wilayah Kecamatan Ngasem masih banyak masyarakat, khususnya pemuda, yang belum mendapatkan pekerjaan yang memadai. "Sehingga, keberadaan migas di Blok Cepu juga belum bisa dirasakan langsung pemuda sekitar," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar